Gencarkan Sosialisasi KB

Gencarkan Sosialisasi KB

\"DINAS

DINAS Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang menggencarkan sosialisasi guna melakukan pengendalian potensi pertumbuhan penduduk di daerah tersebut yang semakin tinggi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Yuni Hartati SSos mengatakan, Kepahiang berpotensi mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat tingginya angka pasangan usia subur di Kepahiang.

\"Jumlah pertumbuhan pasangan subur di Kepahiang sangat tinggi, penting sekali program pengendalian pertumbuhan penduduk di Kepahiang,\" ujar Yuni, kemarin (19/7). Jumlah keseluruhan pasangan usia subur yang terdata oleh DPPKBP3A Kepahiang hingga Juni 2017 lalu mencapai 24.115 jiwa. Sedangkan jumlah keseluruhan peserta KB aktif di Kabupaten Kepahiang hanya berjumlah 22.161 jiwa.

\"Di Kabupaten Kepahiang saat ini terdapat sedikitnya 1.954 pasangan usia subur yang belum tercatat sebagai peserta KB tetap. Hal ini juga perlu ditindak lanjuti,\" sambung Yuni. Yuni mengungkapkan, pihak DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang selaku pihak perpanjangan tangan program pengendalian pertumbuhan penduduk lebih menggencarkan sosialisasi keikutsertaan program KB masyarakat di Kabupaten Kepahiang.

\"Kami gencarkan sosialisasi dengan cara menyambangi langsung masyarakat di lingkungan Kabupaten Kepahiang dan menjelaskan terperinci mengenai program KB,\" ungkap Yuni. Dijelaskan Yuni, tanpa program KB pertumbuhan penduduk akan melonjak pesat. Sehingga mengancam tingkat kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

\"Program ini ikut andil dalam menentukan tingkat kesejahteraan rakyat, jadi sangat perlu disosialisasikan,\" jelas Yuni. Yuni menambahkan, untuk masyarakat penerima iuran jaminan kesehatan nasional akan mendapatkan pelayanan program KB secara gratis.

\"Cukup banyak jumlah peserta KB aktif yang terdaftar sebagai penerima jaminan kesehatan nasional yakni sebanyak 16.845 jiwa,\" tambah Yuni. Diungkapkan Yuni, pemerintah menyediakan 7 macam cara untuk mengikuti program KB lndonesia. Mulai dari pemasangan IUD, MOW, MOP, impian, Suntik dan Kondom.

\"Berbagai metode KB bisa dipilih sesuai dengan tingkat kenyamanan masyarakat,\" ungkap Yuni. Yuni juga mengatakan, selain mengancam keselamatan sang ibu, jarak melahirkan yang terlalu dekat juga berpengaruh pada gizi bayi yang dilahirkan. Untuk manfaatnya, keikutsertaan masyarakat terhadap program ini juga akan membantu dalam penyusunan rencana peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan setiap keluarga.

\"Banyak manfaat program KB ini untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi juga untuk mensejahterakan keluarga,\" kata Yuni. Terakhir Yuni berharap, sosialisasi terkait program KB ini bisa berjalan dengan lancar dan maksimal agar pertumbuhan penduduk khususnya Kepahiang bisa terkendali.

\"Keberhasilan program KB ini akan mampu mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk khususnya di kabupaten Kepahiang agar kesejahteraan masyarakat lebih terjamin,\" tukasnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: